Dede Yusuf Siap Menjadi Ketua Pramuka Menyaingi Adhyaksa Dault
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf menyatakan kesiapannya menjadi Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka periode 2018-2023 menggantikan Adhyaksa Dault.
“Jika tenaga dan pikiran saya dibutuhkan serta banyak yang mendukung, saya siap mengemban amanat itu. Saya sudah delapan tahun menjadi Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat,” ujar Dede Yusuf kepada Tempo pada Jumat 29 Juni 2018 lalu.
Menurut Dede, sejak di SMP Budi Waluyo (tahun 1981) dan SMAN 6 Kebayoran Baru (1984) dia telah aktif sebagai anggota pramuka. Pada tahun 2010, dia terpilih sebagai Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat untuk periode 2010-2015. Kemudian Dede terpilih lagi untuk periode kedua, 2015-2020.
Dede Yusuf yang menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat, telah berkomunikasi dengan pimpinan kwartir daerah lainnya di Tanah Air. Dia juga pernah berbincang-bincang dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
“Beliau selalu mendukung kadernya yang berbakti untuk nusa bangsa dan masyarakat,” katanya. Dede Yusuf akan meminta izin kepada Yudhoyono untuk maju sebagai calon ketua kwarnas dalam Munas Pramuka di Kendari.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault telah mengirim surat kepada ketua kwarda se-Indonesia. Surat itu menjelaskan bahwa Munas Pramuka akan berlangsung pada 18-22 September 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Setiap kwartir daerah diminta mengirimkan ke Kwarnas usulan satu nama sebagai bakal calon ketua Kwarnas masa bakti 2018-2023. Nama itu paling lambat diterima Kwarnas pada 18 Juli 2018.
Adhyaksa Dault yang terpilih dalam Munas Pramuka tahun 2013 di Kupang, kabarnya bakal maju lagi untuk jabatan periode kedua.
Namun dia mengaku belum mengambil keputusan soal itu. "Saya belum tahu ya, saya belum tahu. Saya masih bekerja, saya belum berpikir itu," kata Adhyaksa Dault saat dihubungi Tempo pada 8 Mei 2018.
Menurut Adhyaksa Dault soal siapa ketua Kwarnas Gerakan Pramuka mendatang akan dilihat dari suara di kwarda-kwarda yang memiliki hak menentukan ketua. "Tidak bisa seperti ormas ini, tidak bisa dicawe-cawe tidak bisa dirusak, tidak bisa dimasukin infiltrasi kaya PSSI, tidak bisa kami," ujarnya.
Dede Yusuf menjelaskan dirinya tergerak untuk menjadi ketua kwarnas karena ingin membawa Gerakan Pramuka kembali ke khitah. “Organisasi yang fokus pada pendidikan karakter dan pendidikan nilai dimana anak-anak dan remaja selalu rela menolong dan tabah,” ujarnya.
Dede Yusuf menyayangkan sampai saat ini Kwartir Nasional belum memberikan modul panduan untuk para guru di sekolah ketika membina adik-adiknya di gugusdepan. Mereka, katanya, bingung apa yang akan menjadi materi latihan yang berkelanjutan.
Menurut Dede, Gerakan Pramuka harus memberikan manfaat yang nyata bagi lingkungannya. Orang tua yang memasukkan buah hatinya ke gugusdepan, bakal merasakan perilaku terpuji sesuai Dasa Dharma dari anaknya.
Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat, Dede Yusuf pada acara program Pramuka Peduli membuat jembatan bambu di desa-desa terpencil tahun 2018. Pusinfo Kwarda Jabar
Tidak ada komentar